Sabtu, 03 November 2018

Pengalaman Membuat SIM A dan Lolos Ujian Teori di Yogyakarta (Polres Sleman)

Hai semua! :)
Kali ini aku pengen ceritakan pengalaman buat SIM A.
Buat SIM A di Polres Sleman, yang ada di Jalan Magelang.
Saya dijadwalkan untuk foto pada hari Sabtu.
Wah mungkin karena weekend ya jadi ramenya puooolll.
Luar biasaaa. Sampe sana pukul 9 pagi.
Menunggu sekitar 30 menitan hingga akhirnya namaku dipanggil.
Kita akan diminta cap jari terus tanda tangan, dan foto kita diambil.
Pak polisinya juga ramah abis sih, beliau kembali mengkonfirmasi dari nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan dan sebagainya. Ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kesalahan ketika SIM dicetak.
Lanjuuut,
setelah itu aku menuju ke ruang ujian teori.
Nah disini antri lagi dong.
Luar biasaa rame sih emang. Nah di tempat ujian teori ini kita di suruh nulis presensi gitu.
Nama, alamat, dan tanda tangan.
Then kita menunggu dan pasang telinga banget, jangan sampe petugas manggil nama kita, eh gak kedengaran. Maklum ya petugasnya pake suara alamiah nan manjaaah sih, nda pake pengeras suara.
Wah disini aku lumayan agak lama nunggunya.
Mana gak ada kursi, karena full. Jadilah berdiri.
Sembari menunggu, aku baca-baca di internet contoh soal-soal ujian teori SIM A.
Banyak banget tersedia gratis kok. Sangat membantu.
Ini beberapa link yang aku akses:
http://asze25.blogspot.com
http://jogja.tribunnews.com/2016/02/27/pertanyaan-ujian-teori-sim-coba-tes-seberapa-jauh-pengetahuanmu?page=2

Namaku pun dipanggil petugas. Masuk. Duduk. Pertama kita akan masukkan nomor registrasi untuk log in. Setelah itu akan muncul tampilan biodata kita, lalu pilih lanjut.
Nah sebelum masuk ke pertanyaannya, kita diminta jawab pertanyaan survei pelayanan gitu. Baik apa enggak. Ya gitu laah.
Semua soal ada 30, dengan waktu per soal adalah 15 detik.
Multiple choice a, b, dan c.
Soalnya gampang kok. Ada pertanyaan kayak "gimana sih sikap kamu kalau temen kamu nunjukin video di saat nyetir" terus ada juga pertanyaan "apa yang dilakukan saat hujan deras dan kondisi jalan penerangannya kurang?". Pertanyaan nalar lain juga kayak "gimana sih langkah yang kita lakukan kalau ada orang yang lagi nyebrang jalan?"
Yang aku ingat juga pertanyaan tentang marka jalan, "kayak apa arti dari dua garis putih", terus ada juga pertanyaan "kapan sih kita hidupkan klakson dan kedap kedipkan lampu jauh".
Yeaaayy! Gue lulus dong. Dengan total benar 26.

"Selamat mbak Anda Lulus".
"Silahkan menuju loket 5 untuk pengambilan SIM", terang Petugasnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.
Dan antrian pengambilan SIM itu sumpaaaah luar biasa banyak manusia.
Aku nunggu lagi dong ya, ya hampir sejam.
Tapi namaku belum dipanggil juga.
Perut keroncongan, bayangin aja belum makan dari pagi (baiknya temen-temen makan dulu lah sebelum bikin SIM).
Alhasil aku ke kantin dulu, untung ada kantin disanaa.
Cusss.
Perut sudah terisi, balik lagi ke loket 5.
Sekitar 15 menitanlah nunggu, finally namaku dipanggil juga.

Petugasnya sih rame. "Mbak Tiffany". "Ini Bu Dosen", "Kepanasan ya mbak?"
Ya begitulah. Selalu saja profesiku dan muka gue gak sebanding. Huhu.
Ya kali pak, kayaknya Polres Sleman harus rombak abis bangunan pelayanan SIM-nya, gilaaak manusianya banyak, kursi gak cukup, ruangan pas-pasan. Panas pulaa. Hahaaa.
But anyway, akhirnya jadi juga SIM A sayaaa.
Itulah ceritaku bikin SIM A di Polres Sleman, DIY.


Kamis, 19 Juli 2018

Pemeriksaan Mata Minus dan Silinder di RS DKT Yogyakarta, Gunakan BPJS Gratis

Hai semua! 😀
Kali ini aku akan cerita sedikit panjang pengalaman meriksa mata untuk pertama kalinya setelah keluhan di mata kiriku yang buat gak nyaman banget. 
Oke, sebelum memutuskan kemana aku harus periksa, banyak pilihan yang aku punya:
1. Ke Dr. YAP
2. Ke Klinik Mata Sehati
3. Pake BPJS yang mengharuskan buat rujukan dulu.

Oke, aku coba search harga pemeriksaan mata di Klinik Mata Sehati, dan itu ternyata lumayan mahal, sekitar 250an. Karena aku punya BPJS yang kantor bayarin, ketimbang gak di pake kan sayang, aku pikir let's try pake BPJS.
Aku mutusin pake BPJS, ke Puskesmas Gondokusuman 2 buat rujukan, tapi aku menanyakan dulu ke petugas "Bu, apakah pemeriksaan mata di cover BPJS?" "Iya mbak bisa". 
Saat itu untungnya belum tutup karena aku dateng mepet banget hampir jam 12 (pendaftaran tutup jam 12 siang guys).
Aku diminta ke poli umum, cek tensi 120/80 normal, kemudian dokter menanyakan keluhan yang aku rasakan, lalu aku di rujuk ke RS DKT Yogyakarta (Lokasinya persis belakang RS. Berthesda, deket Gramedia Sudirman). Aku juga baru tau loh ada RS DKT di Jogja. 😅 Kalau yang gak tau apas sih kepanjangan DKT, ialah Dinas Kesehatan Tentara. 👌

Lah kok gak di rujuk ke Dr. YAP?
Alasannya:
1. Karena Dr. YAP hanya menangani rujukan dengan kondisi mata pasien yang sudah parah dan harus operasi.
2. Karena harus berjenjang, Dr. YAP RS dengan kelas A guys.
3. Di rujuk ke RS kelas C dulu, nah RS DKT Yogyakarta kelas C.
Sebenarnya dokter menawarkan 3 pilihan RS, yang di Wirobrajan dan satu lagi aku lupa. Alasan pilih DKT karena jaraknya deket aja.

Nunggu sekitar 20 menitan, dan surat rujukan pun jadi. 
Dari Puskesmas Gondokusuman 2 cus langsung ke DKT. Di DKT, aku dilayani dengan ramah, aku diminta membuat kartu pasien terlebih dahulu dengan biaya hanya 5000 rupiah. 
Lalu menyerahkan:
1. Rujukan Asli dari Puskesmas
2. Fotokopi rujukan sebanyak 3 lembar
3. Fotokopi KTP 2 lembar
4. Fotokopi Kartu BPJS 2 lembar

Petugas meng-entry data, sekitar 10 menitan kartu jadi, dan aku mendapatkan nomor antrian 20 di hari itu juga. Dokter datang di jam 3 sore. Aku memutuskan untuk menunggu saja, walaupun masih jam 2 siang. Owh iya, di RS DKT ada Koperasi buat fotokopi jadi gak repot harus keluar dulu.
Nah di RS DKT ini aku nunggu lumayan lama, karena namaku baru dipanggil sekitar jam 4 sore.
Selama nunggu itu aku ngobrol dengan pasien bapak-bapak yang sudah agak tua, beliau rupanya juga menggunakan BPJS, dengan tindakan mata yang harus di laser. Si Bapak agak mengeluh karena laser hanya bisa di Dr. YAP yang mana harus menunggu 9 bulan jika ingin menggunakan BPJS.
Padahal kondisi mata si bapak udah gak enak banget.

"Iya Mbak, kalau menunggu hingga 9 bulan lamanya, yaa kalau memang keadaannya begitu saya mungkin pake jalur umum saja"
Pikirku: "Ini si bapak punya pilihan untuk jalur umum, gimana dengan pasien yang secara finansial gak sanggup pake jalur umum, tapi harus nunggu 9 bulan padahal kondisi mata wes parah?"

Anyway, itu chit chat sembari nunggu antrian. Hopely pemerintah kedepan bisa memperbaiki layanan BPJS ini. Karena sangat dibutuhkan masyarakat.

Okee lanjut...
Namaku akhirnya dipanggil, masuk ke ruang pemeriksaan, lalu mataku di cek dengan alat yang entah apa namanya oleh perawat, setelah itu dokter menanyakan keluhan yang aku rasakan. Dokter bilang keluhan itu dirasakan karena mata minus. Aku diminta untuk pake alat kacamata dengan lensa dan diminta menyebutkan huruf yang ada di depanku dengan jarak sekitar 3 meter.

Lalu didapatkan hasil yang cukup mengagetkan guys:
"Gimana dok?"
"Iya ini mata sebelah kiri minus 1,75 dan kanan 2,50 dan silinder juga ini Mbak"
"Wah, lumayan tinggi ya Dok?"
"Iya saya berikan resep untuk ke optik, pake kacamata ya?"
"Baik dok". 
"Ini saya berikan obat tetes mata, semoga bisa hilang keluhan bayangan hitamnya ya Mbak".
"Okee dok. Dok, mau tanya silinder itu maksudnya apa ya?'
"Iya silinder itu berbayang, tadi mbaknya pas di cek melihat hurufnya kan berbayang, nah itu silinder".
"Owh gitu ya, Dok."
"Ini resepnya, obat tetesnya silahkan diambil di bagian apotek"
"Terima kasih banyak, Dok".

Perawat menjelaskan optik mana aja yang bisa di pilih. jadi ada 3 optik yang kerjamasa dengan BPJS: Optik Marlin, Optik Akur, dan satu lagi lupa.
Aku pilih ke Optik Akur di depan RS PKU karena searah jalan pulang. 
Cus langsung ke Optik, sampe jam 5 kurang. Syukurnya si Optik Akur ini masih buka, karena ternyata tutupnya jam 5 sore. 😆

Pelayanan di optik juga oke loh walaupun pake BPJS. Haha.
Ramah banget. 
Nah ini yang mungkin rada mahal ya, framenya atau ganggang si kacamata itu.
Varian harganya dari 300-750.
Aku pilih yang ditengah-tengah, framenya ringan lentur gitu, gak keras, di harga 400 ribu guys.
Sama lensa 100 ribu, total 500 ribu. Dipotong BPJS 200 ribu. Jadi aku membayar sisanya 300 ribu. Aku DP 200 ribu dulu, kacamatanya jadi 5 hari. Bayar lunas juga bisa kok.

Di Optik ini, masnya cukup detail nanyakan gimana rasanya ada pusing apa gak, aku diminta juga berjalan pake kacamata, diminta baca juga.
Awalnya dengan resep dari DKT tadi, aku merasakan sedikit pusing.
Lantas dengan masnya aku di tes lagi guys, iya persis seperti di RS. Haha (Aku ya ngikut aja).
Lalu ternyata, resep dari RS tadi ada yang ketinggian angkanya. Itu yang bikin pusing pas dipake. Lalu masnya mengganti angka lensanya, dan hasilnya nyaman dan gak pusing seperti sebelumnya.
Dalam hati "Ini masnya kok baik banget ya?"

Masnya jawab iya dia jawab kata hati gue tadi: 😂
"Iya mbak, usahakan kalau membeli kacamata yang bener-bener nyaman enak di pake, kl tadi di awal mbak udah pusing, ke depannya bisa lebih pusing lagi. Mbaknya udah pernah pake kacamata gak sebelumnya?"
"Belum Mas"
Dengan muka kaget, "Ini udah lumayan tinggi loh Mbak, memang gak terasa ya? Kabur atau kalau lihat lampu di malam hari berbayang?"
"Nah itu mas mungkin karena gak saya rasakan"
"Nanti kacamatanya di pake untuk jalan dan membaca, mungkin nanti adaptasi dulu".
"Okee mas, terima kasih informasinya".
Ini masnya sampe 3 kali loh memastikan bahwa aku bener-bener nyaman dan enak pake kacamatanya, aku mau pulang di tanya lagi. Wah bener-bener bagus service-nya.
Aku rekomendasikan Optik Akur depan RS PKU Ahmad Dahlan yang arah mau ke Malioboro itu kl temen-temen mau buat kacamata.

Itulah pengalamanku pemeriksaan mata hingga ke optik menggunakan jasa BPJS.
Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, Juli 2018






Jumat, 13 Juli 2018

Tantangan Revolusi Industri 4.0

Tulisan ini merupakan sekilas rangkuman yang Penulis buat sedemikian rupa dari mengikuti Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diadakan oleh Program Doktoral Psikologi Islam pada tanggal 27 April 2018.
Semoga bermanfaat!

Perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya serta aspek lainnya dalam memandang dunia berjalan begitu sangat cepat disebabkan oleh kecanggihan teknologi. Sebagai contoh di Taiwan dengan adanya teknologi memberikan social impact yang luar biasa. Dimana saat ini kita hidup di era apa yang disebut dengan Era Disruptif yakni era dimana teknologi menggantikan hal-hal yang konvensional, misalnya teknologi robot. Namun disisi lain era ini memberikan dampak semakin tergerusnya nilai-nilai humanity dan sederet masalah lainnya. Sebut saja banyak hacker yang membobol web-web pertahanan milik pemerintah. Isu-isu big data yang bocor, masalah-masalah yang ditimbulkan dari media sosial, sampai pada tahap yang paling mengkhawatirkan adalah lose of humanity atau kehilangan nilai kemanusiaan. 

Perubahan yang sangat drastis yang terjadi saat ini jika dibandingkan 10 tahun yang lalu sangatlah berbeda jauh. Jika Facebook pada awalnya dibuat berfungsi hanya sebagai connecting student di Harvard, saat ini fungsi Facebook sudah sangat beragam hingga menimbulkan fungsi sosial yang sangat negatif yaitu bullying kadangkala untuk kepentingan politik. 
Tidak hanya sebatas media sosial yang beralih fungsi, namun dampak lainnya terjadi secara keilmuwan yakni terkait ahli ahli keagamaan atau biasa disebut ulama, yang mana mereka secara keilmuwan memiliki otoritas keagaman yang menjadikan mereka mampu berbicara di muka publik. Namun saat ini, kemunculan ahli-ahli baru ternyata banyak yang serba instan bahkan secara pengetahuan agama masih sangat minim. Sebagai contohnya, siaran televisi yang mendatangkan ahli-ahli baru dadakan lalu berbicara di layar televisi. Belum lagi generasi milenial yang cenderung menikmati ceramah dari ustad-ustad yang viral misalnya di Youtube

Jika membicarakan tentang Revolusi Industri 4.0 maka karakteristiknya biasanya seputar hal-hal berikut ini:
1. Digital Economy
2. Artificial Intellegency
3. Big Data
4. Robotic
5. Quantum Komputasi
6. Bioteknologi
7. Kendaraan Otomatis.

Dengan beragam perubahan yang di berikan dari hadirnya Revolusi Industri, memacu manusia untuk melakukan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bisa berdaya saing dan mempelajari dampak negatif yang diakibatkan seperti dehumanisasi lalu mencari soslusinya. Jangan sampai revolusi industri yang telah mengganti peran manusia ke mesin atau robot, berlanjut menjadi mengganti hati manusia menjadi mesin atau robot. 

Kamis, 12 Juli 2018

Sekilas Makna Konstruktivisme dalam HI

Menurut konstruktivis, dunia sosial bukanlah sesuatu yang given, melainkan dunia sosial merupakan wilayah intersubjektif, dunia sosial sangat berarti bagi masyarakat yang membuatnya dan hidup di dalamnya dan yang memahaminya (socially constructed). Kaum konstruktivis sebagian sejalan dengan kaum posmodernis yang percaya bahwa tidak ada sesuatu seperti "kebenaran". Kaum konstruktivis menekankan pada peran pemikiran, pengetahuan bersama atas dunia sosial. Dilema keamanan misalnya, bukan hanya dibuat dari fakta bahwa dua negara berdaulat memiliki senjata nuklir, namun juga bergantung pada bagaimana negara-negara tersebut memandang satu sama lain.

Dilema keamanan sendiri dipandang dari pemikir konstruktivis yaitu Wendt merupakan sebuah struktur sosial yang terdiri dari pemahaman intersubjektif dimana negara-negara sangat curiga bahwa mereka membuat asumsi-asumsi keadaan yang buruk tentang maksud masing-masing pihak, dan sebagai akibatnya masing-masing negara melakukan self help. Hal yang sama dalam struktur sosial konstruktivis misalnya pada komunitas keamanan, yang di dalamnya terdapat sekumpulan negara-negara dengan pengetahuan bersama bahwa mereka saling percaya satu sama lain untuk menyelesaikan masalah atau perselisihan. 

Alexander Wendt sebagai salah satu pemikir konstruktivisme HI di tahun 1992 menjelaskan anarki adalah apa yang dibuat negara darinya (Anarchy is what states make of it). Berbeda dengan neorealis yang memahami dunia anarki adalah keadaan dimana tidak ada kekuatan diatas negara yang bisa mengatur, Wendt berpendapat bahwa negara-negara membangun satu sama lain dalam hubungan mereka dengan demikian juga membangun anarki internasional menegaskan hubungan mereka. Artinya, dunia internasional diciptakan dan dibentuk seluruhnya oleh masyarakat. Kaum konstruktivis berpendapat bahwa segala sesuatunya tentang dunia politik selalu berubah-ubah, tidak ada sesuatu yang pasti. 

Dalam pandangan konstruktivisme secara ontologi, bahwa ide mampu membentuk struktur internasional. Sebagai contoh, kehadiran armada AS pada masa agresi Irak ke Kuwait di kawasan Teluk sejak 1990 ternyata memberikan makna yang berbeda terhadap kedua negara. Bagi Arab Saudi, kehadiran AS adalah sebagai anugerah, namun tidak bagi Irak yang menganggapnya sebagai ancaman bagi keamanan nasional Irak. Keadaan tersebut menunjukkan adanya perbedaan ide kedua negara terhadap kehadiran armada AS di kawasan Teluk. Sehingga terlihat bahwa elemen penting dalam konstruktivisme sendiri selain struktur sosial adalah norm/identitas serta agen (negara atau non-state). Untuk memahami proses intersubjektif dalam interkasi antar agen di struktur internasional sendiri maka di dalam proses tersebut dikenal adanya "shared understandings", yang seringkali norma atau ide yang di miliki agen bergantung seberapa kuat agen dalam memiliki sumber-sumber material untuk menopang ide atau norma tadi. Artinya agen yang superior mampu membuat satu subjektivitas ide menjadi norma internasional yang di akui agen-agen lainnya. Norma internasional yang sangat populer misalnya: War Against Terrorism yang dibuat oleh Amerika yang secara global diakui dunia internasional. Pada dasarnya perspektif konstruktivisme adalah sebuah perspektif yang melihat hubungan internasional merupakan hasil konstruksi manusia.




Rabu, 04 Juli 2018

Big Bang The King of Kpop, My Only One Favorite Boy Band Since March 2018

Budaya Korea lewat drama dan musiknya masuk ke Indonesia sampe saat ini mendapatkan perhatian, antusiasme, dan reaksi yang luar biasa besar tak terhingga dan sudah sangat melekat di kalangan anak muda Indonesia. Gue masih ingat saat itu di bangku SMA Kpop boyband banyak di gemari teman-teman gue, tapi gue masih gak tertarik sama sekali saat itu. Memasuki jaman kuliah, gue mulai tau beberapa drama korea, tapi untuk Boy Band kek anti gitu. Gak tertarik sama sekali. Gak tau juga kenapa. Saat itu gue ingat banget teman-teman sering cerita tentang Suju, SNSD, Girl Generation. Bahkan sebagian teman gue sampai hafal gerakan dance mereka, lagu-lagu mereka, nama mereka yang saat itu mengucapkannya saja gue gak bisa. Beberapa drama korea yang gue tonton kebanyakan dapet dari temen juga, ada juga beberapa yang download sendiri di warnet. Tapi karena  gue masih belum begitu antusias banget dengan Kpop, gue gak ngikutin perkembangan Kdrama, cuma nonton yang ratingnya tinggi aja. Gue juga belum pada tahap fans dengan aktor tertentu. Sekedar suka karena good looking, cakep, ya pada saat itu Lee Min Hoo. 😊

Memasuki kuliah S2 di tahun 2016 gue masih tetep mengikuti beberapa Kdrama terbaru, namun tidak sesering sewaktu S1 dulu. Karena lebih sering nontonnya drama Turki dan beberapa drama Hollywood. Haha. Mungkin juga karena dramanya kebanyakan gak gue sukai. Penyakit gue kalau nonton Kdrama di episode 3 atau 4 bagi gue membosankan atau jalan ceritanya gak banget, gue akan stop nonton episode selanjutnya. Di tahun ini hingga akhir tahun 2017 gue juga belum tertarik sama sekali dengan Boy Band Korea. 

Sampai pada akhirnyaaaaa....

Sekitar Bulan Maret 2018, ya setelah sekian lama sejak SMA gue tau tentang Kpop, akhirnya gue menemukan tambatan hati (yaelahhh bahasamu) satu-satunya hingga saat gue nulis blog ini Maret-present (Juli 2018) dan sepertinya akan seterusnya deh. 
Gue menjatuhkan pilihan kepada BIG BANG, The King of Kpop💕
Berkat siapa? Berkat Lee Joon Gi. Thanks for him bring me to my Big Bang, but how?
Gara-garanya gue nemu video Lee Joon Gi di Youtube perform dance lagu Ringa Linga. Itu pertama kalinya gue denger lagu Ringa Linga "Ini lagu kok keren banget", gue cari tau lagu ini, Taeyang, ya that's him. Taeyang Big Bang yang ternyata punya itu lagu, di cover ama Lee Joon Gi. Gue belum tau nih kalau Taeyang itu anggota Big Bang. Gue masih cari cari lagunya dia and nemu Eye, Nose, Lips. Tambah melting bro dengerin lagu ini.

Rasa penasaranku memuncak seketika. 
Hingga aku menemukan fakta bahwa Taeyang anggota Big Bang. "Ya Allah ternyata ini yang namanya Big Bang". Ini gue kemana aja selama ini? 
Nama Big Bang sendiri sebenarnya udah gak begitu asing. Sudah sering gue denger. But, gue baru tau detail muka tiap anggotanya itu di tahun 2018 pemirsa. Luar biasa. Oh My Gosh, unbelievable tapi aku seperti tersihir dengan mereka ber-lima. Tersihir sampe gak bisa kalau gak dengerin, nonton video mereka (Lebay ya gue).
Hampir tiap hari sejak bulan Maret itu hingga hari ini mostly every day bahkan lagi nulis ini blog gue listening your songs Oppa (Big Bang) Blue, Last Dance, Loser, If You, Good Boy, Eye-Nose-Lips, Fantastic Baby, Missing You, Bang Bang Bang, Cafe dll dll. Gilaaaak!

G-Dragon, Taeyang, TOP, Seungri, and Daesung
Apa yang buat gue jatuh hati dengan kalian?
1. Musik mereka keren abis. Dari yang bit sampe yang melow, paraah sih, enak di telinga.
2. Suara mereka yang khas banget.
3. Dance mereka gak lembek. 
4. Fashion mereka luar biasa unik and just they can wear that fashion, they have their own style.
5. Tampang mereka yang gak bosenin. 
GD: Hot, TOP: Good Looking, Taeyang: Cool, Seungri: Charming, Daesung: Cute
6. Cara mereka komunikasi kalau lagi ngisi Variety Show bener bener cair, gemesin, and akrab banget.

Dan dari bulan Maret itu, gue baru tahu sekitar sebulanan ini kalau Big Bang itu punya fandom-nya maksudnya nama penggemar idol Kpop gitu.
Nah kl Big Bang itu dengan V.I.P.
Tapi sampe detik ini gue belum mau di sebut V.I.P. Hmmm maybe I need to watch their live concert first. Yes, I am so waiting their comeback from military service. I wanna watch their live concert soon. Come to Indonesia soon, Oppa!

                                                        www.scmp.com/lifestyle/

Pernah nih beberapa waktu lalu gue nyoba nonton dengerin lagu dari Boy Band lain kek EXO, BTS, Winner, dll, mana tau gue berpaling kan?
Tapi malah gue makin yakin permisa, kalau pilihan gue Big Bang emang udah paling tepat. 
Big Bang punya taste yang boyband lain gak punya. 💋
Mereka bisa perform/aksi panggung di acara MAMA, Melon, SBS, Inkigayo gitu tapi bisa bikin itu kek konser mereka sendiri.
Confidence-nya yang bener bener gue acungin jempol dah.
Nah ini yang paling membedakan adalah lagu-lagu mereka ama boyband lain. Lagu-lagu mereka semuanya enak di denger. Walaupun gue belum pada hafal semua lagunya, susaaah ciiin bahasanya.
Gue udah dengerin lagu-lagu Big Bang dari yang dulu-dulu sampe sekarang.
I am admit that you are not just good performance but also have best quality music!
Keep making good music Oppa! Pengen request deh Big Bang ngeluarin lagu berbahasa inggris someday.

Itulah curcol gue tentang Big Bang
Adakah dari kalian yang juga nasibnya kek gue baru tau Big Bang di tahun 2018? 😁

(Yogyakarta, July 5th 2018)



Sabtu, 02 Juni 2018

Yogyakarta dan Dia

Mengingat kenangan yang terukir di kalbu ini membuatku semakin merindukanmu.
Kau sosok yang aku jadikan tempat bertumpu.
Kau sosok yang mengatakan "iya" untuk melengkapi kebutuhanku.
Meninggalkanmu sendiri di sana saat itu, langkah kaki ini sangatlah berat untuk ucapkan perpisahan.
Meninggalkanmu dalam kesendirian yang begitu gelap, namun ku harap Tuhan memberimu teman di sana.

Jogja adalah kota dimana kau mengantarkanku untuk menimba ilmu.
Kota yang kau percayakan bisa membuatku menjadi anak yang pintar dan sukses.
Karena kau dengan gagahnya dan percaya akan kesungguhan anak gadismu ini.
Saat aku menulis ini, aku sudah bekerja sebagai seorang dosen dengan menamatkan S2-ku dalam waktu 1 tahun 3 bulan di Universitas Gadjah Mada yang sangat di impikan oleh bapakku agar anaknya bisa bersekolah disana, I did it.
Aku lihat pancaran kebanggaan itu kala kau hadiri wisudaku setahun yang lalu.
Ini fakta yang aku berikan padamu bapak. Bahwa kota ini menjadikanku pintar dan sukses seperti yang kau mau.
Bukan, bukan kota ini, tapi faktanya adalah kaulah sang pahlawanku, mamak sebagai peneduhku, motivasi terbesarku, kekuatan lahir bathin-ku yang membuatku mampu bertahan.

Kalau ku ingat kembali dulu saat kau mengantarku.
Saat itu aku menangis.
Bagiku itu adalah saat dimana ternyata meninggalkan rumah untuk merantau, dan memulai hidup mandiri ternyata sangat menguras emosi.
Perjalananku di kota ini menempatkanku di dua sisi, baik dan buruk.
Semua prosesnya aku jalani, aku syukuri, walaupun ada sisi gelap penyesalan jika saja waktu bisa kuputar.
Perjalananku di kota ini di sudut-sudut jalan kota ini, di sepanjang jalan, di bangunan-bangunan kota ini, ada torehan ingatan akan engkau bapak.

Hari ini kutuliskan untuk pertama kalinya tentang perasaan yang hadir sejak kau tiada, yang aku sendiri tak tau perasaan apakah ini, sedih, gelisah, kehilangan, semangat, entahlah.
Perasaan yang aku coba tutupi, kubiarkan saja, aku anggap biasa-biasa saja.
Perasaan yang mendorongku untuk teriak, liar, melawan, memberontak, bebas, frustasi dan amarah.
Perasaan yang menjebakku dalam cinta fana, kesenangan sesaat, terlena, dan merasa bodoh.
Perasaan yang campur aduk tersebut aku rasakan sejak kau pergi, tanpa kusadari bahwa selama ini kau lah pelipur segala gundah, rasa tak tentu arah, dan kusematkan kau sebagai tumpuanku.

Bapak,
Bintang di langit mungkin tak sanggup menunjukkan terang cahaya nya untuk mewakili perasaan rinduku.
Rumput yang memanjang lalu sudah layu dan kembali menghijau seperti rinduku yang terkadang diam karena kesibukan, lalu bergerak muncul lagi dan terkadang sulit kukendalikan.

Usiaku memasuki 24 tahun.
Entah sejak kapan aku mulai "mencari".
Aku berkelana mencari tumpuan baru.
Aku berkelana hingga aku tersesat sendiri.
Ternyata aku masih terlalu mentah memaknai perasaanku sendiri.
Ternyata aku masih terlalu hijau memaknai apa itu cinta.
Karena aku pernah gagal dalam menjalani hubungan yang aku kira sudah matang, namun ternyata masih mentah.
Tapi sekalipun begitu, aku terus berkelana.
Menemukan tumpuanku yang paling tidak bisa mendekati sosokmu.
Belum kutemukan.
Bahkan aku sudah mencoba.
Belum ada.
Belum ada yang sepertimu bapak.
Mungkin bukan di kota ini, entahlah.
Mungkin juga ia akan datang sendiri, entahlah.

Belakangan aku menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak bisa kau kuasai, kau kontrol, tapi hanya bisa kau usahakan dan terus berharap yang terbaik dari Tuhan.
Yaitu: tumpuan hidupku kelak.
Tapi setelah kurenungkan kembali, Tuhan memang sangat misterius.
Ia mempertemukan dengan sekian laki-laki yang beragam karakter, lalu datang dan pergi, tapi belum kutemui penjelasan apa yang ingin Dia sampaikan kepadaku dengan membiarkanku berkelana.
Namun hari ini aku sangat bersyukur diberikan laki-laki yang menghiburku selalu di kala ku sedih lelah, dan patah hati, yaitu adik-adikku.
Tuhan itu memang Maha Asik, teman.

Bapak,
pesanmu ketika kau hidup dulu selalu ku ingat.
Temani aku terus walau kau tak lagi di dunia ini.
Tolong jaga aku Tuhan
Jaga Bapak, Mamak, dan Adik-adikku.
Tolong halangi aku dari perbuatan bodoh yang mungkin aku bisa lakukan.
Tolong jangan tinggalkan aku dalam kesendirian.
Sungguh kesendirian itu menguatkan namun melelahkan.


(3 Juni 2018, Puasa Ramadhan ke-18, Pukul 01.02)

Sabtu, 24 Februari 2018

Telaga Ngebel di Ponorogo: Wisata Alam yang Memiliki Nilai Historikal Tapi Murah Meriah

Ponorogo, 23-25 Februari 2018
Edisi: International Conference Al-Quds di UNIDA Gontor+ Nyambi Travelling

Ponorogo terkenal dengan sebutan Kota Reog. Saya berkesempatan mengunjungi kota ini bersama adik saya karena kebetulan akan menghadiri konferensi di UNIDA Gontor. Tak membuang kesempatan ini, saya sempatkan untuk menjelajahi keindahan alam Ponorogo yang cukup terkenal yakni Telaga Ngebel.

Lokasi Telaga Ngebel sendiri sekitar 1 jam dari pusat kota.
Bisa ditempuh dengan go-car karena lebih nyaman tapi mungkin agak mahal.
PP sekitar 200 ribuan. Alternatif lain mungkin temen-temen bisa menggunakan motor pribadi atau sewaan.
Setibanya di lokasi, saya dan adik di sambut dengan pemandangan hehijauan dan air telaga yang luar biasa indah, airnya tenang tidak bergelombang, dan pada saat itu volume air sedang tinggi, jadi dari jalan raya itu sangat dekat sekali.
Kita juga akan disambut dengan jajakan makanan laut (gurame, nila, kakap dkk) hingga jejeran durian yang siap santap. Oh iya, wisatawan tak usah risau untuk kebersihan toilet sangat terjamin. 


Wisata alam Telaga Ngebel terletak di kaki Gunung Wilis. Cuacanya sangat alami dan sejuk, namun medan menuju lokasi ini berkelok-kelok dan kondisi jalan yang sempit mewajibkan pengemudi ekstra hati-hati, apalagi jika di tikungan. 
Wahana wisata yang ditawarkan di Telaga Ngebel yaitu SpeadBoot, harganya untuk trip yang biasa Rp. 60.000,- sedangkan yang ekstra Rp. 100.000,-
Saya memilih paket ekstra karena kita akan mengelilingi tepian seluruh telaga sampai puas, memakan waktu 30 menitan.
Kita juga bisa request mau ngebut atau pelan saja.
Speetboat sendiri memang kepunyaan warga setempat sejak 2009. 
Kita juga bisa memilih wahana lain yaitu kereta kapal yang disediakan pemerintah daerah sejak 2004, sayangnya kereta kapal ini beroperasi jika kuota penumpang sudah mencukupi.

Owh ya, tidak perlu cemas jika mau poto-poto selfie/wefie, si bapak speedboat dengan cekatan akan memotret Anda (tanpa biaya tambahan).

Selama perjalanan menikmati keindahan telaga dan percikan air dengan hembusan angin yang sejuk, saya bercakap-cakap dengan si bapak pengemudi speedboat (sayangnya saya kelupaan nanya nama si bapak) tentang seluk beluk Telaga Ngebel. Berikut hasil wawancara saya:

1. Telaga Ngebel adalah telaga yang terjadi secara alamiah karena letusan Gunung Wilis yang akhirnya mengeluarkan air, memiliki kedalaman hampir 48 meter, dibuat sistem perairan buka tutup agar mampu mengatur masuknya air, apabila air tinggi maka dari pintu masuk ditutup. Bendungannya sendiri adalah bekas peninggalan Belanda dulu, sedangakan untuk terowongan airnya dibuat oleh Jepang. "Itu loh mbak yang disana pembatas jembatan yang dibuat pemerintah wes longsor, padahal baru 2 tahun dibangun".

2. Telaga Ngebel juga menjadi tempat sakral dimana akan di selenggarakan acara sakral Larungan dengan membuat semacam tumpeng dari ketan, dan juga disertakan buah-buahan. Termasuk di malam satu suro akan dilaksanakan ritual di Telaga Ngebel. Setiap 2 bulan sekali akan diselenggarakan penampilan Reog Ponorogo untuk memikat wisatawan.

3. Di Telaga Ngebel sendiri dihuni oleh beragam jenis ikan, tetapi ada ikan ciri khasnya sendiri namanya Ikan Ngongok, kata si bapak bentuknya mirip ikan bandeng. Tak kalah mencengangkan, hidup juga ikan Patin seberat 36 kilo. Dan di beberapa kesempatan ikan Patin ini akan ke permukaan melompat-lompat. Sayangnya pas saya kesana, ikannya agaknya malu menampakkan diri.

4. Di sekeliling Telaga Ngebel dikelilingi hutan lindung dibawah tanggung jawab Perhutani. Si bapak mengklaim hutan dan tekstur tanah aman dari longsor karena pepohonan lebat, dilarang ditebang karena hutan lindung.

5. Jika kita datang pada musim kemarau maka puncak bukit yang tertutup air di kedalam 12 meter akan keliatan.

6. Si bapak juga mengatakan bahwa kedalaman air di Telaga Ngebel terdapat dua titik tempat yang belum bisa di deteksi oleh sonar (sonar sendiri hanya mampu mengukur kedalaman air sedalam 60 meter), prediksi petugas saat itu terdapat sungai dibawah kedalam 60 meter, hingga sekarang belum bisa dipastikan.

7. Jika temen-temen melihat mesjid berkubah warna emas, nah itu merupakan mesjid pertama yang ada di Telaga Ngebel.

Itulah beberapa poin hasil wawancara saya dengan si bapak.
Sangat menyenangkan bisa refresh mata dan pikiran sekaligus menambah wawasan baru tentang seluk beluk Telaga Ngebel.
Sekian.