Senin, 03 Desember 2018

Tips Mengerjakan Tesis Jurusan HI dengan Cepat Menggunakan Penelitian Lapangan

Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mereka para mahasiswa jenjang S2, sebagai salah satu syarat bisa wisuda, bisa lulus.
Tesis biasanya hanya diminta maksimal 21.000 kata atau sekitar 80-85 halaman.
Yang mana terdiri dari Bab Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, kerangka teori, Bab 2-3 adalah Pembahasan, Bab 4 analisa, lalu Bab 5 kesimpulan.
Untuk tesis jurusan Hubungan Internasional, biasanya ada juga yang hanya terdiri 4 bab saja.
Khususnya dalam pembuatan tesis, mahasiswa biasanya memilih untuk membuat tesis cukup dengan studi literatur atau kepustakaan. Namun ada juga yang memilih untuk studi lapangan, mengambil data-data dengan wawancara langsung ke lokasi penelitian.
Bisa dengan wawancara secara interview-depth, melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun penulis sebelumnya, atau melalui kuisioner dan survei.
Kadang-kadang mahasiswa HI agak enggan menggunakan penelitian lapangan karena alasan waktu penelitian akan lama, menyoal birokrasi yang njelimet, lokasi yang jauh dan butuh biaya lagi, kesulitan mendapatkan data karena tidak tersedia di instansi yang dituju dan seterusnya. Alasan-alasan tersebut juga saya rasakan sebelum akhirnya memutuskan menulis tesis dengan penelitian lapangan.
Takutnya lama, susah dan banyak drama. Hal tersebut wajar dialami oleh mereka yang pengen tesisnya gak cuma studi kepustakaan. Kalau bagi saya pribadi, alasan terkuat saya kenapa memilih terjun mengambil data ke lapangan karena pengen ngerasain wawancara itu gimana, pengen ngerasain langsung menemui narasumber, pengen ngerasain ketemu warga, yang mana hal tersebut gak bisa kita dapatkan jika lewat studi kepustakaan.
Tesis saya mengangkat tema tentang gerakan masyarakat adat dan hak-hak masyarakat adat Suku Anak Dalam Bathin Sembilan di Jambi.
Artinya saya harus pulang kampung. Lokasi penelitian saya ada di Kabupaten Batanghari, yang memakan waktu 4 jam perjalanan darat dari tempat tinggal saya.
Nah ada hal-hal yang perlu kalian perhatikan sebelum memutuskan menggunakan penelitian lapangan buat tesis:
1.     Pastikan tema tesis kalian dan narasumber yang akan di wawancara available atau bisa dijangkau, baik secara jarak maupun biaya.
2.     Diskusikan dengan dosen pembimbing terkait rumusan masalah yang kemudian dijadikan pertanyaan-pertanyaan wawancara nantinya.
3.     Berdasarkan pengalaman saya, sangat penting melakukan pra-penelitian. Misalnya kalian bisa menelepon dahulu, atau tanya-tanya via sms/whatshapp dan email. Jika dimungkinkan meminta bantuan saudara atau teman di lokasi penelitian tersebut.
4.     Jika semua sudah beres, perhatikan surat menyurat yang harus dibawa pas kita mau penelitian. Surat permohonan dari kampus yang tertera instansi yang dituju, proposal tesis kita, dan ada baiknya kalian menyimpan soft file surat-menyuratnya. Sehingga jika mendadak perlu surat tambahan kalian bisa print sendiri. Pengalaman saya dulu, saya sengaja meminta soft file suratnya kepada sekretaris prodi, mempertimbangkan lokasi penelitian saya di Jambi, gak mungkin bolak balik jogja-jambi hanya karena ngurus surat.
5.     Tips lainnya adalah ketika kita studi lapangan dan meminta data-data, maka pastikan data tersebut tersedia ke pihak instansi. Tidak menjadi soal ketika kalian meminta data-data yang kemungkinan tidak bersinggungan dengan tesis kita. Kumpulkan data selengkap mungkin.
6.     Mempersiapkan hal-hal teknis, seperti recorder, kalau saya dulu cukup pake hp aja. Sediakan buku untuk corat-coret.

Hal yang sangat perlu dipersiapkan dengan matang adalah berapa hari kalian akan melakukan studi lapangan. Saya mengalokasikan waktu sekitar seminggu. Pra penelitian sudah saya lakukan sejak awal Mei 2016 hingga terjun ke lapangan di bulan Juli 2016. Tesis dikerjakan dalam waktu 3 bulan dengan data-data primer dan studi kepustakaan yang sudah di peroleh. November pengajuan sidang tesis, Desember sidang tesis, Januari 2017 wisuda. Saya hanya bimbingan sebanyak 7 kali, dan yang paling lama di Bab 1, karena saya harus mengganti kerangka teori. Dosen pembimbing saya Prof. Mochtar Masoed. Beliau dosen pembimbing yang sangat humble, humoris, dan tegas, satu lagi sangat disiplin waktu.

Tesis dengan data primer dari wawancara memang perlu saya sampaikan rada capek.
Karena kita akan merekam proses wawancara, lalu kita akan mengulang kembali untuk diketik. Ini dimaksudkan agar kita bisa mengolah data hasil wawancara tadi dari yang umum, kita pilih menjadi data-data yang hanya kita perlukan. Apalagi saya yang mewawancarai sekitar 7 orang. Jadi agak memakan waktu.
Berdasarkan pengalaman saya, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di lapangan ketika kita penelitian sehingga sangat penting kita ditemani saudara atau teman kita, jangan seorang diri. Apalagi kalau perempuan.
Untuk masalah perijinan, alhamdulillah selama penelitian lancar dan tidak ada kendali berarti. Paling kendalanya hanya kita diribetkan dengan fotokopi sana sini, dan menunggu narasumbernya datang.

Semoga pengalaman yang saya share bisa bermanfaat.
Semoga tesis kalian cepet kelar.
Tesis yang baik adalah tesis yang selesai itu kata Dosenku Pak Rizal Panggabean.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar