Sabtu, 24 Februari 2018

Telaga Ngebel di Ponorogo: Wisata Alam yang Memiliki Nilai Historikal Tapi Murah Meriah

Ponorogo, 23-25 Februari 2018
Edisi: International Conference Al-Quds di UNIDA Gontor+ Nyambi Travelling

Ponorogo terkenal dengan sebutan Kota Reog. Saya berkesempatan mengunjungi kota ini bersama adik saya karena kebetulan akan menghadiri konferensi di UNIDA Gontor. Tak membuang kesempatan ini, saya sempatkan untuk menjelajahi keindahan alam Ponorogo yang cukup terkenal yakni Telaga Ngebel.

Lokasi Telaga Ngebel sendiri sekitar 1 jam dari pusat kota.
Bisa ditempuh dengan go-car karena lebih nyaman tapi mungkin agak mahal.
PP sekitar 200 ribuan. Alternatif lain mungkin temen-temen bisa menggunakan motor pribadi atau sewaan.
Setibanya di lokasi, saya dan adik di sambut dengan pemandangan hehijauan dan air telaga yang luar biasa indah, airnya tenang tidak bergelombang, dan pada saat itu volume air sedang tinggi, jadi dari jalan raya itu sangat dekat sekali.
Kita juga akan disambut dengan jajakan makanan laut (gurame, nila, kakap dkk) hingga jejeran durian yang siap santap. Oh iya, wisatawan tak usah risau untuk kebersihan toilet sangat terjamin. 


Wisata alam Telaga Ngebel terletak di kaki Gunung Wilis. Cuacanya sangat alami dan sejuk, namun medan menuju lokasi ini berkelok-kelok dan kondisi jalan yang sempit mewajibkan pengemudi ekstra hati-hati, apalagi jika di tikungan. 
Wahana wisata yang ditawarkan di Telaga Ngebel yaitu SpeadBoot, harganya untuk trip yang biasa Rp. 60.000,- sedangkan yang ekstra Rp. 100.000,-
Saya memilih paket ekstra karena kita akan mengelilingi tepian seluruh telaga sampai puas, memakan waktu 30 menitan.
Kita juga bisa request mau ngebut atau pelan saja.
Speetboat sendiri memang kepunyaan warga setempat sejak 2009. 
Kita juga bisa memilih wahana lain yaitu kereta kapal yang disediakan pemerintah daerah sejak 2004, sayangnya kereta kapal ini beroperasi jika kuota penumpang sudah mencukupi.

Owh ya, tidak perlu cemas jika mau poto-poto selfie/wefie, si bapak speedboat dengan cekatan akan memotret Anda (tanpa biaya tambahan).

Selama perjalanan menikmati keindahan telaga dan percikan air dengan hembusan angin yang sejuk, saya bercakap-cakap dengan si bapak pengemudi speedboat (sayangnya saya kelupaan nanya nama si bapak) tentang seluk beluk Telaga Ngebel. Berikut hasil wawancara saya:

1. Telaga Ngebel adalah telaga yang terjadi secara alamiah karena letusan Gunung Wilis yang akhirnya mengeluarkan air, memiliki kedalaman hampir 48 meter, dibuat sistem perairan buka tutup agar mampu mengatur masuknya air, apabila air tinggi maka dari pintu masuk ditutup. Bendungannya sendiri adalah bekas peninggalan Belanda dulu, sedangakan untuk terowongan airnya dibuat oleh Jepang. "Itu loh mbak yang disana pembatas jembatan yang dibuat pemerintah wes longsor, padahal baru 2 tahun dibangun".

2. Telaga Ngebel juga menjadi tempat sakral dimana akan di selenggarakan acara sakral Larungan dengan membuat semacam tumpeng dari ketan, dan juga disertakan buah-buahan. Termasuk di malam satu suro akan dilaksanakan ritual di Telaga Ngebel. Setiap 2 bulan sekali akan diselenggarakan penampilan Reog Ponorogo untuk memikat wisatawan.

3. Di Telaga Ngebel sendiri dihuni oleh beragam jenis ikan, tetapi ada ikan ciri khasnya sendiri namanya Ikan Ngongok, kata si bapak bentuknya mirip ikan bandeng. Tak kalah mencengangkan, hidup juga ikan Patin seberat 36 kilo. Dan di beberapa kesempatan ikan Patin ini akan ke permukaan melompat-lompat. Sayangnya pas saya kesana, ikannya agaknya malu menampakkan diri.

4. Di sekeliling Telaga Ngebel dikelilingi hutan lindung dibawah tanggung jawab Perhutani. Si bapak mengklaim hutan dan tekstur tanah aman dari longsor karena pepohonan lebat, dilarang ditebang karena hutan lindung.

5. Jika kita datang pada musim kemarau maka puncak bukit yang tertutup air di kedalam 12 meter akan keliatan.

6. Si bapak juga mengatakan bahwa kedalaman air di Telaga Ngebel terdapat dua titik tempat yang belum bisa di deteksi oleh sonar (sonar sendiri hanya mampu mengukur kedalaman air sedalam 60 meter), prediksi petugas saat itu terdapat sungai dibawah kedalam 60 meter, hingga sekarang belum bisa dipastikan.

7. Jika temen-temen melihat mesjid berkubah warna emas, nah itu merupakan mesjid pertama yang ada di Telaga Ngebel.

Itulah beberapa poin hasil wawancara saya dengan si bapak.
Sangat menyenangkan bisa refresh mata dan pikiran sekaligus menambah wawasan baru tentang seluk beluk Telaga Ngebel.
Sekian.




1 komentar:

  1. cara daftar judi adu ayam di situs resmi agen s128 terpercaya
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita.ltd
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    WA: +628122222995

    BalasHapus