Kamis, 19 Juli 2018

Pemeriksaan Mata Minus dan Silinder di RS DKT Yogyakarta, Gunakan BPJS Gratis

Hai semua! 😀
Kali ini aku akan cerita sedikit panjang pengalaman meriksa mata untuk pertama kalinya setelah keluhan di mata kiriku yang buat gak nyaman banget. 
Oke, sebelum memutuskan kemana aku harus periksa, banyak pilihan yang aku punya:
1. Ke Dr. YAP
2. Ke Klinik Mata Sehati
3. Pake BPJS yang mengharuskan buat rujukan dulu.

Oke, aku coba search harga pemeriksaan mata di Klinik Mata Sehati, dan itu ternyata lumayan mahal, sekitar 250an. Karena aku punya BPJS yang kantor bayarin, ketimbang gak di pake kan sayang, aku pikir let's try pake BPJS.
Aku mutusin pake BPJS, ke Puskesmas Gondokusuman 2 buat rujukan, tapi aku menanyakan dulu ke petugas "Bu, apakah pemeriksaan mata di cover BPJS?" "Iya mbak bisa". 
Saat itu untungnya belum tutup karena aku dateng mepet banget hampir jam 12 (pendaftaran tutup jam 12 siang guys).
Aku diminta ke poli umum, cek tensi 120/80 normal, kemudian dokter menanyakan keluhan yang aku rasakan, lalu aku di rujuk ke RS DKT Yogyakarta (Lokasinya persis belakang RS. Berthesda, deket Gramedia Sudirman). Aku juga baru tau loh ada RS DKT di Jogja. 😅 Kalau yang gak tau apas sih kepanjangan DKT, ialah Dinas Kesehatan Tentara. 👌

Lah kok gak di rujuk ke Dr. YAP?
Alasannya:
1. Karena Dr. YAP hanya menangani rujukan dengan kondisi mata pasien yang sudah parah dan harus operasi.
2. Karena harus berjenjang, Dr. YAP RS dengan kelas A guys.
3. Di rujuk ke RS kelas C dulu, nah RS DKT Yogyakarta kelas C.
Sebenarnya dokter menawarkan 3 pilihan RS, yang di Wirobrajan dan satu lagi aku lupa. Alasan pilih DKT karena jaraknya deket aja.

Nunggu sekitar 20 menitan, dan surat rujukan pun jadi. 
Dari Puskesmas Gondokusuman 2 cus langsung ke DKT. Di DKT, aku dilayani dengan ramah, aku diminta membuat kartu pasien terlebih dahulu dengan biaya hanya 5000 rupiah. 
Lalu menyerahkan:
1. Rujukan Asli dari Puskesmas
2. Fotokopi rujukan sebanyak 3 lembar
3. Fotokopi KTP 2 lembar
4. Fotokopi Kartu BPJS 2 lembar

Petugas meng-entry data, sekitar 10 menitan kartu jadi, dan aku mendapatkan nomor antrian 20 di hari itu juga. Dokter datang di jam 3 sore. Aku memutuskan untuk menunggu saja, walaupun masih jam 2 siang. Owh iya, di RS DKT ada Koperasi buat fotokopi jadi gak repot harus keluar dulu.
Nah di RS DKT ini aku nunggu lumayan lama, karena namaku baru dipanggil sekitar jam 4 sore.
Selama nunggu itu aku ngobrol dengan pasien bapak-bapak yang sudah agak tua, beliau rupanya juga menggunakan BPJS, dengan tindakan mata yang harus di laser. Si Bapak agak mengeluh karena laser hanya bisa di Dr. YAP yang mana harus menunggu 9 bulan jika ingin menggunakan BPJS.
Padahal kondisi mata si bapak udah gak enak banget.

"Iya Mbak, kalau menunggu hingga 9 bulan lamanya, yaa kalau memang keadaannya begitu saya mungkin pake jalur umum saja"
Pikirku: "Ini si bapak punya pilihan untuk jalur umum, gimana dengan pasien yang secara finansial gak sanggup pake jalur umum, tapi harus nunggu 9 bulan padahal kondisi mata wes parah?"

Anyway, itu chit chat sembari nunggu antrian. Hopely pemerintah kedepan bisa memperbaiki layanan BPJS ini. Karena sangat dibutuhkan masyarakat.

Okee lanjut...
Namaku akhirnya dipanggil, masuk ke ruang pemeriksaan, lalu mataku di cek dengan alat yang entah apa namanya oleh perawat, setelah itu dokter menanyakan keluhan yang aku rasakan. Dokter bilang keluhan itu dirasakan karena mata minus. Aku diminta untuk pake alat kacamata dengan lensa dan diminta menyebutkan huruf yang ada di depanku dengan jarak sekitar 3 meter.

Lalu didapatkan hasil yang cukup mengagetkan guys:
"Gimana dok?"
"Iya ini mata sebelah kiri minus 1,75 dan kanan 2,50 dan silinder juga ini Mbak"
"Wah, lumayan tinggi ya Dok?"
"Iya saya berikan resep untuk ke optik, pake kacamata ya?"
"Baik dok". 
"Ini saya berikan obat tetes mata, semoga bisa hilang keluhan bayangan hitamnya ya Mbak".
"Okee dok. Dok, mau tanya silinder itu maksudnya apa ya?'
"Iya silinder itu berbayang, tadi mbaknya pas di cek melihat hurufnya kan berbayang, nah itu silinder".
"Owh gitu ya, Dok."
"Ini resepnya, obat tetesnya silahkan diambil di bagian apotek"
"Terima kasih banyak, Dok".

Perawat menjelaskan optik mana aja yang bisa di pilih. jadi ada 3 optik yang kerjamasa dengan BPJS: Optik Marlin, Optik Akur, dan satu lagi lupa.
Aku pilih ke Optik Akur di depan RS PKU karena searah jalan pulang. 
Cus langsung ke Optik, sampe jam 5 kurang. Syukurnya si Optik Akur ini masih buka, karena ternyata tutupnya jam 5 sore. 😆

Pelayanan di optik juga oke loh walaupun pake BPJS. Haha.
Ramah banget. 
Nah ini yang mungkin rada mahal ya, framenya atau ganggang si kacamata itu.
Varian harganya dari 300-750.
Aku pilih yang ditengah-tengah, framenya ringan lentur gitu, gak keras, di harga 400 ribu guys.
Sama lensa 100 ribu, total 500 ribu. Dipotong BPJS 200 ribu. Jadi aku membayar sisanya 300 ribu. Aku DP 200 ribu dulu, kacamatanya jadi 5 hari. Bayar lunas juga bisa kok.

Di Optik ini, masnya cukup detail nanyakan gimana rasanya ada pusing apa gak, aku diminta juga berjalan pake kacamata, diminta baca juga.
Awalnya dengan resep dari DKT tadi, aku merasakan sedikit pusing.
Lantas dengan masnya aku di tes lagi guys, iya persis seperti di RS. Haha (Aku ya ngikut aja).
Lalu ternyata, resep dari RS tadi ada yang ketinggian angkanya. Itu yang bikin pusing pas dipake. Lalu masnya mengganti angka lensanya, dan hasilnya nyaman dan gak pusing seperti sebelumnya.
Dalam hati "Ini masnya kok baik banget ya?"

Masnya jawab iya dia jawab kata hati gue tadi: 😂
"Iya mbak, usahakan kalau membeli kacamata yang bener-bener nyaman enak di pake, kl tadi di awal mbak udah pusing, ke depannya bisa lebih pusing lagi. Mbaknya udah pernah pake kacamata gak sebelumnya?"
"Belum Mas"
Dengan muka kaget, "Ini udah lumayan tinggi loh Mbak, memang gak terasa ya? Kabur atau kalau lihat lampu di malam hari berbayang?"
"Nah itu mas mungkin karena gak saya rasakan"
"Nanti kacamatanya di pake untuk jalan dan membaca, mungkin nanti adaptasi dulu".
"Okee mas, terima kasih informasinya".
Ini masnya sampe 3 kali loh memastikan bahwa aku bener-bener nyaman dan enak pake kacamatanya, aku mau pulang di tanya lagi. Wah bener-bener bagus service-nya.
Aku rekomendasikan Optik Akur depan RS PKU Ahmad Dahlan yang arah mau ke Malioboro itu kl temen-temen mau buat kacamata.

Itulah pengalamanku pemeriksaan mata hingga ke optik menggunakan jasa BPJS.
Semoga bermanfaat.

Yogyakarta, Juli 2018






11 komentar:

  1. Kalau periksa mata di rs DKT
    yg umum, kena tarif brp ya??

    Kalau di sehati skitaran 250 an ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf tanya jadinya udah periksa mata belum? Di mana yg terjangkau ya?

      Hapus
  2. Wah gak ngerti juga. Soalnya kemarin free pake bpjs

    BalasHapus
  3. Mbak, sebelumnya mbak kan nulis kalo tes mata yg dilakukan di optik sama seperti yg dilakukan di rumah sakit. Kira-kira kalo aku langsung cek mata dan pesan kaca mata di optik akur tanpa kekdokter dulu akurat nggak mbak?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mbak.
      Iya akurat kok.
      Sampe hari ini aku pake kacamatanya nyaman banget.
      Peralatannya lengkap di Optik Akur.
      Pelayanannya juga oke banget.

      Hapus
  4. mbak, kalo cek di optik akur situ bayar ndak ya?

    BalasHapus
  5. Kemarin enggak karena bpjs. Bayarnya untuk buat kacamata.

    BalasHapus
  6. assalamualaikum mb keluhan bayangan hitamnya seperti apa ya? apa sudah hilang skrg? soalnya saya silinder juga kena effect yg mungkin sama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam mbak. Iya bayangan titik hitam. Masih ada. Sama mbak saya juga ada silinder.

      Hapus
  7. Assalamualaikum mbak kalau di optik akur pilihan kacamata yang pakai BPJS kesehatan framenya bagus nggak?

    BalasHapus
  8. Waalaikumsalam. Wah saya kurang ngerti juga mbak

    BalasHapus